Sun Flower
Suara
abulan terdengar jelas di telingaku, tiba-tiba saja ambulan melitas di depan ku
dan saat Aku sampai di depan rumah, tetangga ku memberitahuku bahwa bunda ku di
bawa kerumah sakit karena bunda di temukan pingsan di halaman rumah, Aku langsung
pergi ke rumah sakit untuk memenui bunda , sesampai di rumah sakit Aku langsung
menuju ke ruang administrasi untuk mengurus administrasi rumah sakit, setelah
itu Aku mememui dokter yang memeriksa bunda ku, dokter berkata bahwa bunda ku
harus segera di oprasi, namun biaya yang di butuhkan banyak.
”Bun, bunda,
bunda harus sembuh, apa pun akan Salsa lakuin agar bunda sembuh.” Aku menagis
di samping bunda ku tiba-tiba tangan lembut bunda mengusap ujung kepalaku.
“Bunda udah sadar syukurlah, Salsa kuatir sama
bunda”
“Salsa maafin
bunda, karna buat Salsa kuatir, bunda janji bunda ga akan buat Salsa kuatir
lagi.”
“ Ya , bunda
pokoknya harus sembuh, bunda ga boleh buat Salsa nangis lagi , janji?” Aku langsung
memeluk bunda dan bunda langsung memeluk ku.
“ Bunda punya
sesuatu buat Salsa., ini kunci lemari bunda , di situ ada kotak kecil buat
Salsa tolong Salsa jaga baik-baik benda itu, dan Salsa harus janji kalo Salsa
bakal hidup dengan baik walaupun bunda sudah tidak ada.”
“ Ya Salsa
janji, Salsa bakal hidup dengan baik, tapi Salsa berjanji bunda juga akan
baik-baik aja, jadi bunda ga boleh ngomong kaya gitu.”Aku pun mencoba untuk
menahan tangis ku melihat keadaan bunda.
” Salsa cantik,
tolong kamu pergi temui ayah, bunda mohon kamu kasih surat ini ke ayah.”
**
Bunda memberiku sepucuk surat dan secarik
kertas yang bertuliskan alamat rumah ayah. Aku langsung pergi ke alamat yang di
berikan bunda kepada ku untuk menemui ayah , namun saat Aku tiba di sana ayah
tidak ada di rumah, kata pembanntunya ayah pergi ke bandara, Aku pun langsung
pergi ke bandara untuk mencari ayah, sesampai di bandara Aku langsung mencari
ayah,Aku mengitari tempat masuk pesawat,dan Aku menemukan ayah ku sedang
menuntun gadis yang mengunakan tongkat di tangannya
.
“Ayah tunggu
ayah, syukurlah Aku menemukan ayah. Ayah bunda sakit, ini surat dari bunda
yah.”Aku memberikan surat yang di berikan bunda kepada ayah.
”Itu siapa pah?”
tanya gadis di sebelah ku.
.” Itu bukan
siapa-siapa Lin papah juga tidak kenal.”
“Ayah ini Salsa,
anak ayah, ayah kenal Salsa kan?” Aku pun mencoba untuk tidak menangis.
“Jangan
ngaku-ngaku anak ku, Aku bahkan tidak kenal kamu, manamungkin Kamu anak ku!”
“ Ayah jahat, ayah tega sama Salsa, Aku benci ayah!” saat
Aku mencoba untuk memegang tanggan ayah , ayah ku malah mendorong ku hingga Aku
terjatuh dan ayah ku langsung meninggalkan ku. Aku langsung berdiri dan belari
dengan air mata yang Aku tahan, saat Aku
berlari , Aku menabrak seorang cowok.
”Aw!, kalo jalan liat-liat dong!” bentak cowok tersebut
ke pada ku.
.” Maaf,maaf Aku tidak sengaja.” Setelah meminta maaf Aku
langsung pergi.
“Eh kamu, udah salah main pergi aja!”triak cowok tersebut.
“Aku kan udah minta maaf, Aku lagi buru-buru tau?”
“ Emangnya kamu aja apa yang lagi sibuk, Aku juga, Kamu
udah ngrusak liburan ku.”
“Maaf,maaf, Aku harus pergi, bunda ku menunggu ku.” Aku
sudah tidak dapat menahan tanggis ku, Aku pun menangis di depan cowok yang
tidak ku kenal, tiba-tiba cowok tersebut menyeret ku ke luar bandara karena
merasa kesal kepada ku.
” Lepas, lepasin Kamu apa-apaan sih?”
“Salah siapa nangis, Kamu itu udah buat Aku malu di depan
orang banyak, ngerti!”
“ Maaf , Aku harus pergi sekarang bunda ku lagi kritis di
rumah sakit,maaf.”
“Bunda mu sakit, ayo aku antar ke rumah sakit, kenapa
kamu ga bilang dari tadi, aku kan bisa memakluminya.”
Cowok tersebut menawarkan bantuannya dan Aku menerimanya,
sesampai di rumah sakit Aku berlari menuju rungan bunda ku dan saat Aku tiba di
rungan bunda dokter menemui ku.
“ Ade
keluarganya?” tanya dokter tersebut kepada ku.
“ Iya dok, bunda kenapa dok?” tanyaku kepada dokter
.” Maaf de, Ibu ade tidak dapat di selamatkan, ade yang
sabat ya, dan ini ada surat dari bunda ade buat ade.”
“Tidak- tidak mungkin,
bunda bangun bun , bunda udah janji ga bakal ningalin Salsa, bun ku
mohon sadar bun !” aku langsung menagis dan memeluk jasad bunda ku.
**
Seminggu sudah sejak meninggalnya bunda ku,
sekarang Aku harus menjalani hidup sendirian , Aku harus kuat , seperti pesan
bunda ku jadilah sun flower.
“Aku kuat , Aku bisa , walapun tanpa bunda dan ayah, sekarang
Aku harus berubah, dan menjadi sun flower
seperti yang bunda inginkan .”
**
Aku bersemangat untuk datang ke
sekolah,sesampai di sekolah bel sekolah
berbunyi Aku pun langsung masuk ke kelas yang telah di tentukan.
“ Eh ada orang miskin baru. Masih bisa sekolah di sini,
ga tau malu banget sih!” ejek Dias
kepada ku.
” Mau Aku miskin, kaya itu bukan urusan mu?” jawad ku
kepada Dias.
Saat Dias akan memukul ku tiba- tiba Ibu guru
datang bersama murid baru yang di cerita-ceritakan seisi sekolah , karna ke
gantenganya
” Slamat pagi anak-anak, kita kedatangan murid baru
pindahan dari Bandung , ayo perkenalkan dirimu.” Pinta Ibu guru kepad murid
tersebut, aku tidak memperhatikanya, Aku lebih senang membaca buku ku.
“ Riyan kamu duduk di sebelah Salsa.” Ibu guru meminta
Riyan duduk di sebelah ku.
“ Hay, salam kenal.” Sapa Riyan ramah kepada
ku.
“ Ya.” Jawab ku singkat kepadanya , Riyan meras tidak di
tanggapi oleh ku tiba- tiba dia menarik buku yang sedang ku baca.
“ Kamu apa- apaan sih, gangu orang aja.” Omel ku
kepadanya namun sekilas ku perhatikan cowok ini mirip dengan cowok yang di
bandara
.” Kamu, kamu cewek yang di bandarakan , Kita ketemu
lagi?” Aku sanggat terkejut karna
cowok ini mengenaliku.
” Kamu, kenapa Kamu ada di sini?” tanya ku
kepadanya.
” Aku murid baru di sini, kenalin Aku Riyan ,
Kamu?”
“ Aku Salsa, senang bisa ketemu Kamu lagi,
semoga Kamu bisa jadi teman ku.”
**
Sekarang Aku dan Riyan berteman. bel sekolah
berbunyi semua siswa keluar dan bersiapa untuk pulang ke rumah, namun berbeda
dengan ku, Aku akan pergi ke toko dekat rumah ku, di sana Aku bekerja paruh waktu untuk
membiayai hidup ku karena sekarang Aku harus hidup mandiri.
“ Sa, tunggu!”
teriak Riyan memanggil ku .
” Ada apa Riyan?” tanyaku kepada Riyan.
”Kamu mau pulang ya Sa, pulang bareng mau tidak?” ajak
Riyan kepada Salsa.
” Aku tidak langsung pulang ke rumah, aku kerja dulu
Yan.” Jelas ku kepada Riyan.
” Oh kamu kerja dulu ya, yaudah Aku anterin ke tempat
kerja Kamu aja.” Riyan tetap ingin mengantar ku
.” Makasih Riyan, tapi Aku ..” belum sempat Aku menolak, Riyan langsung menggunakan helm
ke kepala ku dan menarik ku menaiki motornya dan langsung menuju ke tempat
kerja ku , Aku pun memberitahu alamat
toko tempat Aku bekerja.
**
Hari ini Aku dan Riyan akan pergi ke rumah
sahabat Riyan, setelah pulang dari sekolah Aku dan Riyan pergi ke rumah
sahabatnya. Tak perlu waktu lama Kita sudah sampai di rumahnya. Riyan dan Aku
langsung masuk ke halaman rumah sahabatnya, dan tepat di halaman terdapat gadis
yang sedang melukis.
“ Ka Riyan, itu Kamu apa bukan ?” sambil beranjak
mengambil tongkatnya.
“ Iya ini Aku.”
“ Kaka datang dengan siapa? Alin tau loh.”
“ Oh ya kenalin ini teman ku di sekolah baruku Lin.”
Riyan memandang ku.
“ Hay? Aku Salsa” Aku memperkenalkan dirku ke padanya
“Aku Alin , Salsa dekat ya sama Ka Riyan, ga biasanya
kaka ngajak temannya,.”
“Alin jelek kepo deh,” ledek Riyan kepada
Alin.
Kami ngobrol sampai sore, selesai ngobrol Aku
dan Riyan pulang ke rumah masing- masing, sekarang Kami bertiga menjadi sahabat
dekat
**
Enam bulan telah berlalu, tiba saatnya libur
sekolah, Hari ini Aku manfaatkan untuk ziaroh ke makam bunda, saat Aku akan
pergi ke makam bunda, Riyan datang ke rumah ku untuk mengajak ku kerumah Alin,
karna Aku akan pergi dulu akhirnya Riyan ikut pergi dengan ku dulu baru
kemudian pergi ke rumah Alin.
“Bunda Salsa dapat rengking satu bun, bun Salsa senang,
sekarang banyak orang yang perhatian sama Salsa, kenalin ini taman Salsa bun,
namanya Riyan. Salsa pamit bun, Salsa sayang bunda.”
Setelah selesai , kami pergi ke rumah Alin,
sesampai di Sana, Kami di persilahkan masuk untuk untuk mengikuti makan siang
bersama.tiba-tiba ayah Alin datang di saat makan siang telah selaesai dan
langsung menyapa Kami. Saat Aku melihat ayah Alin, Aku sangat terkejut karena
ayah Alin ternyata ayah ku, ayah ku membuang pandangannya terhadapku Aku pun
mencoba untuk bersikap biasa saja. Tiba-tiba Tante Diana bertanya kepada ku.
“Salsa dapat peringkat Satu ya, selamat ya nak, pasti orang
tua mu sangat bangga kepada mu?”tanyanya kepada ku.
“Makasih tante, tapi orang tua Salsa sudah meninggal.”
Aku menjawad dengan lembut dan sopan.
“ Tante,sekarang Kita pamit dulu, Kita mau pergi ke
taman.dadah tante ayo Lin,Sa?” Riyan mencoba untuk mengganti topik pembicaraan.
**
Kami pergi ke taman namun Riyan langsung
pergi setelah sampai di taman karena harus pergi ke bandara. Aku dan Alin
menghabiskan waktu dengan mengobrol bersama.
“ Aku iri dengan mu Sa, Kamu punya segalanya sedangkan Aku
cacat.”
“Kamu jangan begitu Lin, semua orang pasti punya
kekurangan, Aku janji, Aku akan jadi mata buat Kamu, dan Kamu bisa melihatnya
dengan hati mu, jadi sekarang Kamu harus semangat.” Kataku untuk menyemangati
Alin.
“Makasih Sa, Kamu memang sahabat ku.”
**
Tidak terasa sudah sore Aku dan Alin pun
pulang,sesampai di rumah Aku merasa pusing sudah sebulan Aku sering merasa
pusing, Aku pun pergi ke rumah sakit dan dokter mengatakan sel kangker yang ada
di tubuh ku semakin parah karena Aku tidak melakukan pengobatan secara rutin
dan kata dokter umur ku tidak lama lagi , memang dari kecil Aku sudah meyidap
penyakit kangker, namun karna sekarang Aku tidak punya biaya lagi jadi Aku
tidak pernah berobat.
Malam sudah berganti pagi sekarang waktunya
Aku untuk berangkat kerja, namu tiba-tiba handphone
ku berbunyi, Aku langsung mengangkatnya.
“Asalamungalaikun, maaf ini siapa ya ?” tanyaku kepada
penelepon.
“Ini ayah, Salsa apa kabar? Ayah ingin bertemu sama
Salsa?”
“Ayah, ini…ayah,Salsa baik.” Aku berhenti sejenak untuk
menyekat air mata ku.
“Iya bisa yah.”
“Makasih Nak, ayah tunggu di Resto Omah Coklat.”
**
Aku pergi menemui ayah, saat Aku bertemu
dengan ayah, ayah langsung memeluk ku, Kita pun akhirnya mengobrol untuk
menghilangkan kejanggungan di antara Kita.
“Salsa ayah minta maaf, Salsa berhak benci sama ayah.”
Ayah berkata sambil menangis, walaupun Aku marah dengan ayah ku tapi Aku tidak bisa
membencinya akhirnya Aku menghapus air mata ayah ku.
“Ayah, Salsa udah maafin ayah, ayah apa kabar?” tanyaku
ke pada ayah , Aku selalu mengingat pesan bunda jangan pernah membenci ayahmu.
“Ayah baik , gimana ke adaan Salsa?”
“Salsa baik yah.”
Tiba-tiba kepalaku sangat pusing dan hidung
ku berdarah, ayah pun panik dan langsung membawaku ke rumah sakit, saat di bawa
ke rumah sakit Aku tidak sadarkan diri dan saat Aku sadar ayah ku berada di
sampingku sambil menangis dan menyalahkan dirinya sendiri.
“Salsa, udah Sadar, ayah..” sebelum selesai bicara, ayah
sudah menangis, Aku tau pasti ayah sudah tau tentang penyakitku
“Ini salah ayah, harusnya ayah aja yang ada di posisi
Salsa,ayah bodoh,kenapa harus Kamu Sa, kenapa bukan ayah?”
“Ayah Salsa ga papa, ini bukan salah ayah , tapi ini
takdir Salsa”
“Ayah bakal lakuin yang terbaik buat Salsa, Salsa pasti
sembuh”
“Yah, Salsa mohon sama ayah, bila nanti Salsa meninggal,
Salsa minta bola mata Salsa di donorkan ke Alin, Salsa mohon, ini permintaan
terakhir Salsa.
“Salsa pasti sembuh, Salsa ga boleh ningalin ayah.”
**
Sudah seminggu Aku di rawat di rumah sakit
saat Aku pulang dari rumah sakit, ayah, Tante Diana, Alin dan Riyan menjemput
ku di rumah sakit, selama satu mingggu Aku sakit merekalah yang merawatku,
Tante Diana sudah tau bila Aku anak ayah dan Tante Diana menerima ku sebagai
anaknya. Sesampai di rumah ayah Aku berpamitan ingin tinggal di rumah lama ku
namun ayah ku tidak mengizinkanya akhirnya Aku hanya boleh di rumah lama ku
saat siang, Aku pun pergi ke rumah lama ku di antarkan oleh Riyan.
“Salsa Kamu tau ga hal apa yang paling Aku takuti
sekarang?” tanya Riyan kepada ku , belum sempat Aku menjawab Riyan telah
melanjutkan perkataanya namun sebelum melanjutanya Riyan memakaikan kalung di
leher ku.
“Kehilangan orang yang paling Aku sayang dan Aku cintai,
jadi Kamu harus sembuh.”
“Tapi….brarti..Aku.”
“Aku sayang sama Kamu , tidak Aku sayang banget sama Kamu”
Aku sangat bahagia mendengar perkataan Riyan.
“Kita kan masih sekolah, tapi Aku juga sayang sama kamu ,tapi
maaf aku ga bisa jadi pacar Kamu.”dengan berat hati Aku menolak Riyan.
“Tapi,tapi, Aku tau, Kita pacaran setelah lulus dari sma,
Kamu ga boleh nolak?
“Ya, Riyan” Aku menjawab dengan pipi semerah tomat.
**
Hari ini Aku sangat senang karena hari ini
hari ulang tahun ku yang ke tujuh belas, ayah ku mengadakan pesta ulang tahun
ku di tengah taman bunga matahari,karena Aku suka dengan bunga matahari namun
sebelum Aku pergi ke pesta tersebut Aku merasa badan ku sangat sakit namun Aku
tidak inggin merusak pesta tersebut , dan Aku sudah menulis surat yang ku taruh
di kamar ku.
“ Salsa bahagia? Tanya ayah ke pada ku
“ Salsa Bahagia yah.” Aku menjawab pertanyaan ayah namun
badan ku mengatakan lain, hidung ku berdarah lagi
“Sa, kamu pusing? Kita ke rumah sakit sekarang.”
“Sa kamu kenapa?” tanya Riyan cemas.
“Ayah Salsa Sayang ayah, Salsa juga sanyang Riyan,
makasih yah, ayah Salsa dingin yah, ayah peluk Salsa yah.” Mungkin ini akhir
bagi ku.
“Salsa minta maaf ga bisa nepati janji Salsa.”
“Salsa bangun , Sa jangan tinggalin Ayah Sa, Sa ayah
sayang salsa.” Ayah Salsa tak henti menagis
“Salsa……ku mohon Sa!jangan pergi!”teriak Riyan histeris.
**
Hari ini hari pemakaman Salsa. Setelah dua
hari sejak meninggalnya Salsa, Alin mendapat kabar bahwa dia mendapatkan donor
mata, Alin sangat bahagia walaupun dia tidak tau bahwa Salsa telah
meningal,oprasi di lakukan hari ini, Alin menunggu ke datangan Salsa.
“Mah, Salsa udah dateng, sebelum oprasi Aku ingin bertemu
Salsa.” Tanya Alin kepada mamahnya.
“Salsa lagi sibuk Lin, nanti kalo Salsa datang, bunda
kabarin , sekarang Alin siap-siap oprasi ya nak”
“Ya mah.”
**
Oprasi berjalan dengan lancar, Alin selalu
menunggu kedatangan Salsa di rumah sakit namun Salsa tidak pernah datang dan
sekarang hari di mana perban Alin di buka namun ingin Alin lihat pertama kali
adalah Salsa.
“Mah, Salsa udah datang?’
“Belum, kita buka ya Lin?”
“Ya mah, Salsa, Alin kangen Salsa.”
Perban di buka secara perlahan , Alin mencoba
membuka matanya dan sekarang Alin bisa melihat.
“Alin bisa lihat, mah!” alin memeluk mamahnya dan Riyan
dan ayah Salsa menangis entah karena senang atau pun sedih.
**
Sudah seminggu sejak Alin bisa melihat namun
Alin belum bertemu dengan Salsa, setiap Dia ingin pergi pasti di cegah oleh
mamahnya dengan alasan Salsa sedang pergi ke luar kota. Namun hari ini Alin
memaksa inggin bertemu dengan Salsa.
“Mah, Alin pokoknya mau ketemu Salsa.”
“Tapi nak..” Tante Diana menghentikan kalimatnya.
“Tapi kenapa mah, pah Salsa emangnya kenapa, kenapa
kalian diam?”
“Sebenrnya yang mendonorkan mata untuk mu Salsa
Lin.”jawab Tante Diana.
“Apa, tidak mungkin, itu salah kan pah?”
“Iya Lin, Salsa sudah meninggal Lin, dan matanya di
berikan ke padamu dan ini surat dari Salsa.
Hiks..hiks Alin menangis sambil melihat surat
yang ada di tangannya saat Alin membuka surat tersebut terdapat foto Mereka
derdua, foto di mana merka ambil saat di taman, Salsa tersenyum dengan sangat
manis.
Û
Hay Alin, senang bisa mengenal mu, Aku tau di
saat kamu membaca sutat ini Aku sudah tidak ada lagi di sampingmu, maaf karena
tidak bisa menugumu.
Kamu
adalah Sahabat ku, apa Kamu ingat janji ku kepadamu
Aku
akan menjadi mata mu , apa yang aku lihat kau melihatnya dan sekarang apa yang
kamu lihat Aku melihatnya, pada akhirnya Aku menepati janji ku kepadamu
Aku
harap kamu bisa melihat apa yang belum Aku lihat, Aku sangat menyayangimu jadi
jangan pernah bersedih karena ini ,semua adalah takdirku dan takdirmu, gapailah
impian mu lakukan seminar seni mu, Aku senang walaupun aku sudah tidak ada tapi
Aku bisa melihatnya dan tetap semangat menjalani hidup baru mu. Di sini Aku
bisa bersama bunda Aku tau pasti bunda bangga pada ku karna Aku sudah menjadi Sun flower seperti yang bunda harapkan
,Karena satu bagian dalam hidup ku berguna untuk orang yang Aku sayangi.Jaga
diri mu baik-baik jaga ayah ku ingatkan kepadanya jangan terlalu sibuk bekerja.
With love
Salsa
“Sa makasih, maaf karena Aku baru tau kalo
Kamu sudah meningal, mah pah antar Aku ke makam Salsa?” Alin menangis setelah
membaca surat dari Salsa.
Alin dan mama papahnya pergi ke makam Salsa ,
sepanjang perjalanan Alin tak berhenti menagis dan memadang foto Salsa sesampai
di makam Salsa, Alin memeluk erat kuburan Salsa sambil menangis dan terus
memandanginya. Alin merasa memiliki sahabat dan saudara terbaik di dunia, yang
sangat berarti baginya karna Dia yang memberi cahaaya dan warna dalam hidupnya
yang penuh dengan kegelapan.
“Terimakkasih untuk semua yang kau beri Sa,
Aku sayang Salsa, Kamu adalah Sun flower ku,di manapun Kau berada kau selalu
bersinar dan memberi kenyamanan untuk orang lain seperti Matahari.” Kata yang
terucap untuk Salsa dari Alin, sahabatnya yang sangat berterimakasih kepadanya.
Selesai
1xbet korean casino, bonus codes for registration, withdraw
BalasHapus1xbet korean casino, bonus 1xbet partenaires codes for registration, withdraw your funds for deposit bonus and winnings. 1xbet korean casino.